DELES INDAH
Klaten, adalah salah satu kabupaten yang terdapat di Jawa Tengah. Kota
kecil berslogan bersinar ini terdapat di antara dua kota besar yaitu Yogyakarta
dan Surakarta. Kota ini kadang hanya diangga sebagai penghubung dua kota besar
tersebut tanpa tahu bahwa kota kecil ini banyak sekali menyimpan temat wisata
dengan pesona menawan. Mulai dari wisata alam, wisata budaya, wisata kuliner,
wisata religi ataupun wisata candi. Salah satu yang terkenal adalah wisata alam
seperti yang akan kita bahas di bawah ini yaitu deles indah.
Deles indah adalah
tempat wisata alam unggulan yang terdapat di sisi timur gunung Merapi. 25KM dari kota Klaten. Tempat ini terdapat di sebuah desa bernama Sidorejo, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah dengan ketinggian 800-1300 meter diatas permukaan laut. Ketinggian tempat ini yang membuat kawasan ini lebih mempesona. Karena dari Deles kita dapat melihat pemandangan puncak gunung Merapi, gambaran menyeluruh dari kota klaten, di daerah Deles ini juga terdapat bekas pesanggrahan sunan paku Buwono x, makam kyai Mloyoati, kali Reno, Goa Sapuangin.
tempat wisata alam unggulan yang terdapat di sisi timur gunung Merapi. 25KM dari kota Klaten. Tempat ini terdapat di sebuah desa bernama Sidorejo, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah dengan ketinggian 800-1300 meter diatas permukaan laut. Ketinggian tempat ini yang membuat kawasan ini lebih mempesona. Karena dari Deles kita dapat melihat pemandangan puncak gunung Merapi, gambaran menyeluruh dari kota klaten, di daerah Deles ini juga terdapat bekas pesanggrahan sunan paku Buwono x, makam kyai Mloyoati, kali Reno, Goa Sapuangin.
Menikmati keindahan alam yang masih sangat alami adalah tujuan utama
wisatan berkunjung ke Deles indah. Tempat ini sangat nyaman dikunjungi bersma
keluarga, teman, sahabat ataupun bersama kekasih. Selain itu fasilitas yang ada
di Deles indah ini sudah lumayan lengkap, seperti tempat ibadah, panggung
terbuka, toilet, dan juga tempat parkir. Selain sudah lengkapnya fasilitas
ternyata di Deles Indah juga terdapat gardu pandang, taman bermain juga
tracking dan jogging.
Ternyata keindahan saja tidak cukup untuk menarik wisatawan. Deles Indah
yang dulu adalah pesona unggulankota Klaten sekarang sudah tidak lagi. Ibarat
kata Deles Indah sudah kehilangan ketenarannya. Yang dulu orang berbondong
bondong mendatangi tempat ini sekarang sudah sepi. Dulu setiap harinya ada 90-130 orang per hari
atau bisa lebih saat liburan. Sekarang bahkan hampir tidak setiap hari ada
wisatawan datang. Biarpun ada yang datang hanya 2 sampai 4 orang bahkan saat
liburan datang pun tidak sampai 25 orang yang singgah.
Permasalahan ini disebabkan letak Deles Indah yang berada hanya 3KM dari
gunung Merapi dan sangat dekat dengan
tempat penambang pasir. Banyaknya jumlah truk yang berlalu lalang menuju tempat
penambangan pasir jumlahnya sangat banyak bahkan bisa mencapai ratusan truk
setiap harinya. Banyaknya jumlah truk dan beratnya muatan seakan mempercepat
rusaknya jalan menuju Deles indah. Jalan yang rusak dan berlubang saat musim
hujan air jadi menggenang dan saat kemarau debu bertebaran yang justru malah
menjadikan sakit mata dan mengganggu pernapasan. Selain itu sopir truk yang ugal-ugalan
menambah enggan wisatawan mengunjungi Deles Indah
Selain
jalan yang rusak parah ternyata
bekas penginapan dan sejenis losmen banyak bertebaran disekitar Deles Indah
karena pada dasarnya tempat ini dulu sempat tenar sekitar 10 tahun lalu jadi
sudah banyak penginapan. Seiring merosotnya ketenaran Deles indah, penginapan
juga ikut merosot dan sekarang sudah tidak terurus dan hanya ditinggalkan
begitu saja. Hal ini juga memperburuk keadaan Deles Indah dan malah menambah
kesan kumuh dan angker. Juga terdapat bekas pesanggrahan milik keratin
kesultanan Surakarta yang juga menambahkesan angker. Deles Indah sekarang tidak
seindah namanya lagi. Rumput tumbuh bebas tanpa perawatan, banyak hiasan
tulisan dari tangan tidak bertanggung jawab, juga sampah yang bertebaran.
Warung dari gubuk bambu yang dulunya menjajakan makanan, minuman, dan sewa
tikar kini hanya tinggal sisa reruntuhan karena sudah lama tidak dipakai dan
termakan usia juga terkena hujan dan panas setiap hari. Yang sekarang hanya
menyisakan satu warung saja itupun karena pemiliknya menganggur dan hanya untuk
sampingan
Sebenarnya 10 tahun lalu Deles Indah dikelola pihak swasta oleh pemerintah
kabupaten Klaten tanpa melibatkan warga sekitar. namun setalah terjadi
penurunan wisatawan, tempat ini malah tidak dikelola dan dibiarkan terbengkalai
begitu saja. Warga sekitar juga jadi enggan mengelola karena merasa bukan
kehendaknya. Jika saja dahulu tempat ini dibiarkan dikelola warga sekitar
dengan tetap dipantau pemerintah kabupaten warga tidak akan membiarkan tempat
ini terbengkalai.
Sebenarnya apa yang harus dilakukan?
Kawasan wisata yang mempunyai kekayaan alam berlimpah tidak akan lepas dari
penambangan besar besaran. Yang akan membawa dampak buruk seperti rusaknya
jalan dan polusi. Sebaiknya penambangan
harus dikurangi atau akses menuju penambangan dipersulit. Namun hal ini juga
tidak mudah karena banyaknya jumlah penambang, solusinya adala membuat perjanjian
yang sama menguntunkan dengna pihak penambang.
Karena dulunya sudah pernah berkembang, yang harus dilakukan adalah
revitalisasi dan peremajaan dari setiap fasilitas yang telah dimiliki dengan
didukung dengan peningkatan kualitas SDM yang ada dengan mengoptimalkan
masyarakat sebagai subyek dari pengelolaan objek wiasata ini agar kesejahteraan
masyarakat dapat meningkat.
Peningkatan pengawasan juga perlu dilakukan karena orang sudah berasumsi
bahwa Deles Indah adalah tempat orang berpacaran meskipun keadannya tidak
selalu seperti itu. Karena juga banyak rombongan yang singgah ke Deles Indah.
Perbaikan fasilitas dan penambahan juga perlu dilakukan agar wisatawan
merasa nyaman. Baik toilet, tempat ibadah, parkiran, resto, maupun akses jalan.
Juga bisa ditambah jembatan,bumi perkemahan, outbond area, free wifi juga bisa
meningkatkan minat wisatawan.
Yang terakhir harus adanya kesadaran bahwa Deles Indah juga membantu
mencegah pemanasan global karena keasrian alamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar